Rabu, 08 April 2009

Pemilu

Tanggal 9 April 2009 jam 7.00 pagi (waktu Palembang), nasib negara ini ditentukan. Ada 3 kemungkinan, negara ini menjadi lebih baik, lebih buruk, atau sama saja. Akan sangat menyedihkan jika negara ini menjadi lebih buruk atau sama saja seperti sebelumnya. Memang pemilu sekarang membuat banyak pemilih bimbang, dari banyaknya partai peserta pemilu dari banyaknya calon legislatif yang ada.

Proses pemilihan yang langsung seperti ini memang melibatkan masyarakat secara langsung, namun banyaknya calon yang harus dipilih membuat mereka malas untuk berpartisipasi dan memilih menjadi golput. Mereka juga sudah bosan dengan janji - janji para calon legislatif yang isinya itu - itu saja dan mereka jarang menepati janjinya.

Mudah - mudahan hari ini menjadi titik balik untuk negara kita menjadi lebih baik.
MERDEKA!!!!
ALLAHU AKBAR!!!!

Minggu, 05 April 2009

Akhirnya...

Bencana di Situ Gintung jadi peringatan buat kita semua untuk selalu menjaga lingkungan di sekitar kita, jangan selalu bersikap konsumtif dan tidak peduli dengan lingkungan. Bisa dimulai dengan tidak membuang sampah sembarangan, memang ini sebuah hal sepele, terkadang penulis pun tidak menghiraukannya. Namun ketika bencana dahsyat seperti di Situ Gintung telah terjadi, kita hanya bisa saling menyalahkan.

Namun di sisi lain, ini merupakan peluang bagi partai2 peserta pemilu untuk menunjukkan rasa simpati mereka dengan cara membuka posko2 bantuan di daerah bencana. Bagi mereka ini merupakan berkah di balik bencana dimana mereka dapat menarik simpati rakyat agar rakyat memilih partainya pada pemilu tanggal 9 April nanti dengan cara berlomba - lomba menunjukkan kedermawanan mereka kepada seluruh rakyat Indonesia. Mereka membagi - bagikan sembako, pakaian layak pakai, bahkan bantuan moril dengan cara membantu anak2 agar mereka tidak mengalami trauma berkepanjangan.

Yang sangat disayangkan, terkadang mereka melakukannya demi kepentingan politik mereka agar mereka dapat menambah pundi - pundi suara mereka di pemilu nanti. Mungkin apabila bencana ini terjadi tidak pada waktu yang berdekatan dengan pemilu, tidak akan ada banyak partai yang berlomba - lomba menyumbangkan apa yang mereka punya.

Selain bencana Situ Gintung, hal lain yang menarik untuk disorot adalah metode kampanye para parpol. Di sebuah stasiun televisi, penulis pernah melihat kampanye yang diwarnai dengan aksi membagi - bagikan uang oleh salah satu parpol peserta pemilu. Ada juga yang menggunakan metode "door prize". Mereka berdalih ini bukan money politic seperti yang dituduhkan banyak pihak, melainkan hanya satu cara untuk memberikan apresiasi untuk para simpatisan yang telah bersedia menghadiri kampanye mereka.

Dan metode yang paling sering dipakai para parpol adalah dengan menyuguhkan pertunjukkan musik yang sekali lagi amat disayangkan karena pertunjukkan musik itu juga menyajikan pertunjukkan goyangan dangdut yang bisa dikatakan "erotis", padahal ketika pengesahan RUU anti pornografi, mereka termasuk di kubu yang menyetujui, tetapi mengapa sekarang mereka malah melanggar sendiri peraturan yang telah mereka sahkan??

Mudah - mudahan pemilu tanggal 9 April nanti dapat berjalan sebagaimana mestinya dan dapat menghasilkan wakil - wakil rakyat yang berkualitas, jujur, dan amanah sehingga mewujudkan suasana kepemerintahan yang kondusif yang berujung kepada meningkatnya kualitas negara Indonesia yang kita cintai ini.

Penulis hanya ingin menyoroti kejadian yang penulis lihat sehari - hari di berbagai media massa, dan penulis sama sekali tidak memiliki maksud untuk menyudutkan salah satu pihak. Mohon maaf jika ada kekurangan dalam tulisan saya ini.
Sekian.